Alhamdulillah, Allah telah menganugerahkan kepada kita
kehidupan yang luar biasa ini. Kita diberi kesempatan lahir dan dapat menjalani
hidup sampai umur kita yang sekarang. Bersyukurlah ketika mata kita masih dapat melihat indahnya
dunia. Melihat orangtua yang melahirkan kita (jika masih ada). Bercengkrama dan
melihat keluarga dan sanak saudara yang kita sayangi .
Melihat bayi mungil yang lucu. Melihat terbit dan terbenarnya sinar mentari yang konsisten
tiap hari sesuai waktu yang ditetapkan Tuhan. Bersyukur karena telinga kita
masih dapat mendengar panggilan Ilahi melalui suara merdunya adzan,
Masih mendengar indahnya berbagai musik yang mendayu-dayu
dan menggetarkan hati. Indahnya membaca puisi dan dan bisa melihat tulisan ini
dengan jelas. Bersyukur karena kita masih bisa merasakan keagungan Tuhan
melalui karya-karya Ciptaan-Nya. Bumi Matahari, Bintang-bintang, Awan, hujan,
planet-planet dan Galaksi di jagat raya yang tak diketahui batasnya oleh kita.
Sungguh sebuah karya Tuhan yang menyilaukan dan di luar nalar kita untuk
mencernanya. Subhaana maa kholaqta hadzaa baatila, Maha Suci Tuhan dengan
segala Penciptaan-Nya yang agung dan tak sia-sia. Bersyukur karena Tuhan
menciptakan bakteri di perut kita. Yang berfungsi untuk mencerna makanan di tubuh
kita. Sehingga makanan tersebut berubah, mengalir melalui darah yang dialirkan
melalui saluran yang sedemikian rupa, sehingga berubah menjadi energi yang
mampu membuat kita berpikir,bergerak dan seluruh Panca Indra kita menjalankan
fungsinya dengan baik. Bersyukurlah, karena kita masih dapat membaca tulisan
ini dengan baik.
2. Ikhlas Apapun yang Terjadi
Jalani apapun pekerjaan kita dengan ikhlas. Apapun profesi
kita, baik karyawan, pedagang, petani, akademisi, pengusaha, kuli bangunan, kuli
panggul, supir, ojek online, ojek pangkalan, driver Gojek, driver Grab,
bahkan jika terpaksa menjadi pengamen dan pengemis. Dari mulai Pejabat, Presiden,
Menteri, konglomerat, rakyat biasa dan yang masih pengangguran sedang mencari
pekerjaan. Semuanya dijalani dengan sepenuh hati, kesungguhan dan keikhlasan. Kita
sibuk karena pekerjaan belum beres, target belum terpenuhi dan dikejar deadline,
teruslah kerjakan sesuai kemampuan dengan antusias dan sepenuh hati. Seperti
memindahkan tumpukan batu, ambil batunya satu-satu, lama-lama akan habis juga
dan berpindah, seperti itulah pekerjaan kita, pada akhirnya akan selesai jika
dikerjakan dengan ketekunan. Ketakutan kita yang besar, menyebabkan masalah
jadi kelihatan terlalu besar. Padahal, tak ada masalah yang lebih besar
dari respon yang salah diri kita menghadapinya. Ketika respon kita positif,
maka masalah akan berubah menjadi hal positif dan ada hikmahnya. Tanpa
keikhlasan, hidup kita akan ruwet. Jalani hidup ini tanpa harus banyak berkeluh
kesah. Jalani tanpa harus marah-marah, jalani tanpa harus caci maki dan menyalahkan
orang lain. Life is Adventure, hidup adalah petualangan yang menantang. Ambil
tanggung jawab, dan mulailah melakukan sesuatu untuk mendapatkan solusi.
Punyailah keyakinan segala sesuatu masalah dalam hidup ini pasti ada solusinya.
Allah berjanji,. Bahkan dua kali dalam surat Al-Insirah, Inna ma’al usri
yusron, sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan. Segala kesulitan
pasti ada jalan keluarnya, tinggal belajar dan belajar, karena kalau sudah tahu
kuncinya, ternyata apapun menjadi mudah dilakukan.
3. Jangan Ingat-ingat Kesalahan Orang Lain Pada Kita
Jika ada orang lain yang membenci kita, atau melakukan
kesalahan kepada kita, maka maafkanlah. Karena memaafkan adalah kunci kita
berdamai dengan diri sendiri. Memaafkan adalah kunci hati kita bersih dan jauh
dari berbagai penyakit. Karena sumber penyakit pada umumnya cuma dua. Satu
berasal dari makanan yang kita makan dan masuk ke perut kita. Kedua dari hati
yang tidak ikhlas. Hati yang pendendam dan berpenyakit bisa sampai dan
berpengaruh pada tubuh kita. Jika hati dan jiwa kita sehat, maka tubuh kita pun
akan sehat. Ada orang yang pendendam dan tidak akan memaafkan kesalahan orang
lain seumur hidupnya,padahal dengan begitu hakekatnya sedang menyakiti diri
sendiri seumur hidupnya.
Bayangkan hati kita mempunyai hati yang seluas samudera. Sehingga
masalah apapun tak akan membebani kita. Kita sudah berdamai dengan orang lain,
apapun masalahnya. Apalagi dengan diri sendiri,kita juga sudah damai, tak ada
persoalan yang rumit yang harus menjadi pemikiran kita terlalu mendalam.
4. Jangan Ingat-ingat Kebaikan Kita Pada Orang Lain
Terkadang, kita memberikan hal kecil kepada orang lain kita
ingat-ingat, sehingga kita berharap orang tersebut akan balik membalas budi
kita. Padahal orangtersebut tak ingat kebaikan kita. Akhirnya akan kecewa dan
berharap terus kepada manusia. Jika kita melakukan kebaikan kepada orang lain,
berharaplah hanya kepada Allah SWT. Sebab Allah tak aken melupakan
kebaikan-kebaikan kita,walau kebaikan kita hanya sekecil atom sekalipun, Allah
akan membalasnya dengankebaikan dan pahala yang berlipat ganda. Siapa sangka,
kita menyingkirkan duri di jalan saja, atau menyebrangkan anak sekolah di jalan,
itu bisa membuat kita masuk Syurga. Allah menyiapkan Syurga dimana saja, asal
dengan keridhaan-Nya ditambah dengan kualitas hebat kebikan kita,walau
dipandang kecil dihadapan manusia. Mungkin dalam pandangan Allah, itulah
yangmenyebabkan kita masyuk Syurga, Aamiin...mudah-mudahan kita mendapatkan
Syurga terbaik-Nya.......
6. Berdo’alah, Allah Maha Besar
Jika masalah yang menimpa kita terlalu besar untuk dapat
kita selesaikan, bersabarlah, shalatlah, bersujudlah dihadapan-Nya. Sesungguhnya Allah bersama kita. Berdo’alah
kepada-Nya. Sebab Allah akan menjawab semua do’a kita dengan solusi yang
terbaik, sesuai waktu dan solusi yang tepat menurut-Nya, bukan menurut kita.
Jika memang kita berada dalam kondisi sulit dan tidak bisa melakukan apapun,
diamlah, lalu sungguh-sungguh berdo’a kepada-Nya. Insya Allah, percayalah...
Allah maha Besar, bahkan dari seluruh masalah dan apapun yang diciptakan-Nya. Allahu
Akbar.....!
Saya do’akan Anda semua dapat keluar dan mendapatkan solusi
dari berbagai masalah yang dihadapi. Lalu menjadi Hebat dan Pemenang Kehidupan.
Salam Sukses dan Bahagia, Semoga....!
Alimudin Garbiz
No comments:
Post a Comment