Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, S.H., M.H sebagai Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia, menyatakan bahwa Jantungnya ICMI itu ya Jawa Barat. ICMI semoga terus berjaya jadi sarana untuk membantu perkembangan umat. ICMI cuma alat dakwah bukan tujuan. Banyak orang berorganisasi seakan-akan tujuan hidup.
Pertama, ICMI tak usah ekslusif, bahkan dengan organisasi umat beragama lain kita harus inklusif, apalagi dengan umaro.
Di Amerika intelektual itu tak peduli dengan politik. Kalau cendekiawan di Indonesia kita harus sinergi dengan umaro. Apa yang menjadi konsen ICMI ialah yang menjadi kepedulian pemerintah. Kita bukan hanya mengkaji, tapi kita bersinergi dengan agenda pembangunan yang menjadi tanggung jawab pemerintah
Kedua, kekuatan intelektual itu dio kampus, jangan kehilangan idealisme intelektualitasnya. Kampus kehilangan moral intelektualnya. Para dosen sibuk dengan urusan administrasi ngajar.
Terdapat dosen muda yang tidak menghadiri seminar lalu ditanya mengapa nggak mengikuti seminar, dia menjawab : mohon maaf kum saya udah cukup. bagaimana mengikuti seminar pertimbangannya cuma KUM. Mengapa diangkat seorang menteri yang aneh, ngurusin gojek ko jadi menteri. Belum pernah jadi pejabat publik. latar belakangnya ada asumsi umum, dunia pendidikan sudah tercerabut dari akarnya sebagai dunia kajian, maka perlu ada perombakan dari cara berpikir. bila perlu bikin "kacau".
Berikut Video Pernyataan Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, S.H., M.H :
No comments:
Post a Comment