Hampir semua kita pasti menginginkan bahagia. Sebab bahagia merupakan tujuan hidup kita semua. Siapa yang tak ingin bahagia ? pasti semua menginginkannya. Persoalannya apa definisi bahagia. Kata yang mudah diucapkan, namun sangat sulit didefinisikan. Masing-masing orang akan berbeda pendapatnya. Kebahagiaan sering dihubungkan dengan banyaknya uang atau harta, status, jabatan, strata sosial, wibawa dan yang lainnya.
Banyak orang yang merasakan tak bahagia, sebab sampai saat ini belum mendapatkan jodoh. Ada yang bersedih karena diputusin pacar atau kekasih. ada yang sedih karena berpisah. Ada yang sedih karena tak punya anak, bertahun-tahun menikah belum juga dipercaya dikaruniai anak. Ada yang sedih karena banyak anak, sedangkan untuk biaya hidupnya kembang kempis banting tulang tak cukup-cukup. Sampai-sampai ada satu keluarga yang bersama-sama bunuh diri karena menghadapi kerasnya kehidupan yang bagi sebagian orang dianggap tak ramah ini, naudzubillah....!
Mungkin ada yang berpendapat, bahagia itu ketika banyak uang, sebab dengan banyak uang akan tercapai segala keinginan. Siapa sih hari gini yang tak butuh uang. Pasti semuanya perlu uang, mau makan pake uang, mau tidur pake uang, mau mandi pake uang, sebab rata-rata kebutuhan hidup dan peralatan kita untuk melakukan sesuatu pasti pake uang. Bisa jadi, kita memang butuh uang, tapi tak berarti segala sesuatu bisa diselesaikan dengan uang.
Ada juga kebahagiaan itu ketika punya jabatan tinggi karir sukses. di Kantor menjadi pejabat yang disegani banyak orang, berwibawa dan seluruh kata-katanya diikuti semua orang. Atau menjadi terkenal dna publik pigur, yang ketika kita kemana saja orang berebut ingin berselfie ria dengan kita.
Mungkin kita bahagia sekali ketika lulus sidang, diwisuda danmendapatkan gelar mentereng dari Perguruan Tinggi tempat kita menimba ilmu dan mendapat gelar akademik. Pertanyaan sederhana yang layak kita tanyakan pada diri sendiri,apa kontribusi kita untuk masyarakat dimana kita bergaul di dalamnya dan bersama-sama. Dengan gelar tersebut, apa yang kita berikan pada bangsa dan negara ini, minimal sebatas yang kita mampu. Mudah-mudahan kita bisa melakukannya.
Bahagia itu ketika kita bisa berbagi dengan sesama, berbagi dengan pengemis, dengan pengamen, dengan naak jalanan, atau berbagi di lingkungan sekitar kita. berbagi rezeki, berbagi ilmu dan berbagi kebahagiaan. Bukan persoalan besar kecilnya yang kita berikan, namun seberapa ikhlas kita dan sungguh-sungguh melakukannya.
Bagi anak-anak, bahagia itu sederhana, ketika mereka bisa bermain kelereng, petak umpet dan mendapatkan mainan sesuai yang diinginkannya. Bahagia itu sederhana, ketika kita masih bisa menggendong bayi, mendengarnya belajar bicara dengan terbata-bata dan menikmati senyum manisnya....
Berbahagialah ketika kita punya keluarga yang sederhana namun hebat. bisa saling mengerti dan berbagi dalam tangga kehidupan yang kita daki. Berbahagia punya anak-anak yang sehat dan cerdas. Bahagia dikarunia keluarga yang sakinah mawaddah warohmah. Keluarga yang saling merindukan dan mencintai, taat beribadah dan selalu taqarrub ilalah (mendekatkan diri kepada Allah) dengan ibadah-ibadah ritual dna sosial.
Bahagia saat ini sederhana, merunduk pada Tuhan, merasakan semua anugerah yang telah dilimpahkannya pada kita, mata yang masih dapat kita buka dan pejamkan, jari-jari yang masih bisa mengetik, tangan yang masih bisa menggenggam, kaki yang masih bisa melangkah, telinga yang masih bisa mendengar, dan seluruh pancaindra yang masih bisa kita pergunakan. dankita masih bisa diberi umur untuk melangkah dnamelakukan yang terbaik, sebagai amal kita di akhirat kelak. Lakukanlah apa kita bisa, lakukanlah semampu kita,lakukanlah saat ini, tak perlu menunggu, mari kita mulai dari mana kita bisa memulai. Bahagia itu dari hati kita yang merasakan semua anugerah yang Tuhan berikan.
Ada Banyak Sumber Kebahagiaan yang diberikan Tuhan
Yang terkadang kita tak menyadarinya
Terima kasih ya Allah, atas semua anugerah kehidupan yang Kau Berikan
Terima kasih atas kesempatan yang Engkau Berikan
Terima kasih atas semua tantangan kau berikan, sehingga kami menjadi pemberani
Terima kasih atas ujian yang diberikan, sehingga kami bisa meningkat derajat lebih tinggi
Terima kasih atas anugerah-Mu memberikan bibir ini masih bisa tersenyum
Terima kasih, segala puji bagi-Mu Yaa Rabb....
Garut, 19 Februari 2019
Alimudin Garbiz
Belajar Banyak Hal dari setiap Serpihan Kehidupan yang Kita Lalui dan Dapatkan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Link-link Penting Alimudin, S.Pd.I, M.Ud
1. Panduan Validasi Hasil Visitasi Akreditasi BAN PDM Tahun 2024 : https://docs.google.com/presentation/d/1Xc5CD3VA6pqUM2lxFN53lVtuPbw8PWFM/...
-
Banyak pasangan berpacaran bertahun-tahun tapi tak nikah-nikah. Dengan berbagai alasan mereka tak berani memutuskan untuk segera menikah. ...
-
Sebagai Pengelola Lembaga PAUD KB TK, SPS atau yang lainnya, kita Setiap Semester diharuskan untuk membuat pengajuan berupa Proposal BOP a...
-
Saat ini, Kementrian Pendidikan mengadakan Program Guru Penggerak. Salah satu persyaratannya adalah kita diharuskan membuat Surat Komitmen M...
Alhamdulillah, seuer pencerahannya, Pa.
ReplyDeleteSama2, terimakasih telah berkunjung, semoga sukses dan bahagia selaluπππ
ReplyDeleteAlhamdulillah bisa menjadi motivasi, terimakasih .. π
ReplyDeleteAamiin, terima kasih, sukses terus....!
Delete